Tuesday, August 21, 2012

Pemasangan Foto Korban Kecelakaan Dikecam

AppId is over the quota
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Bus Harapan Jaya yang hancur setelah terlibat kecelakaan dengan sepeda motor dan truk pengangkut batu bara di Trosobo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/8/2012). Kecelakaan itu sendiri terjadi pada dini hari saat bus dari arah Mojokerto menuju Surabaya berusaha menghindari sepedah motor yang memotong jalan tiba-tiba. Rem mendadak yang dilakukan supir mengakibatkan bus oleng dan naik ke median jalan, yang mengakibatkan bus terbalik masuk ke lajur berlawanan dan ditabrak truk batu bara. Kecelakaan merenggut nyawa delapan orang.

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Pemasangan gambar "sadis" korban-korban kecelakaan di latar posko "Masjid Bintang" Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menuai kecaman dari masyarakat.

"Mungkin maksudnya baik, untuk shock therapy bagi pengguna jalan. Tetapi saya kira foto-foto itu sudah melanggar kode etik serta azas kepatutan masyarakat," kritik Tri Yulik, seorang fotografer senior di Kabupaten Trenggalek, Kamis (16/8/2012)

Ia secara khusus menyoroti penayangan gambar korban kecelakaan dengan luka-luka terbuka. Selain dinilai terlalu vulgar, pemasangan gambar sadis itu dikhawatirkan menimbukkan efek negatif terhadap masyarakat yang melihatnya, terutama anak-anak.

Apalagi lokasi posko yang menjadi sentral pemantauan arus mudik maupun balik Idul Fitri 1433 Hijriah tersebut terletak persis di depan Masjid Baiturrahman, Kota Trenggalek.

Lokasi posko yang strategis membuat banyak warga dari segala usia, terutama setiap menjelang buka puasa, shalat tarawih, maupun sesudahnya, dengan mudah bisa mengakses gambar sadis tersebut setiap waktu.

"Secara psikologis foto-foto itu memang sangat mengganggu. Jangankan anak-anak, saya saja serasa mau muntah melihat gambar-gambar itu. Sungguh menjijikkan," kecam Ermiko, pemuda asal Desa Karangan, Kecamatan Karangan.

Total ada sekitar 15 foto kecelakaan yang dipasang di latar posko "Masjid Bintang" Kabupaten Trenggalek. Dari jumlah itu, separuh lebih di antaranya merupakan gambar langsung korban kecelakaan dalam ukuran cukup besar. Beberapa foto tampak jelas memperlihatkan pemandangan utuh tubuh korban yang tercabik-cabik setelah terlibat kecelakaan lalu lintas.

Dikonfirmasi mengenai pemasangan gambar tersebut, Kassubag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh berdalih, tujuan mereka adalah untuk memberi peringatan pada semua elemen masyarakat.

Timbulnya efek cemas setelah melihat gambar korban kecelakaan itu diharapkan membuat para pengguna jalan lebih berhati-hati dalam berkendara, tidak hanya selama masa mudik dan balik Lebaran, tetapi dalam setiap kesempatan berkendara demi menghindari risiko terjadinya insiden lalu lintas di jalan raya.

"Ya itu tujuannya untuk shock therapy agar masyarakat berhati-hati," katanya.

No comments:

Post a Comment